5 Fakta Seputar Gerhana Bulan 31 Januari 2018

Super blue blood moon atau gerhana bulan total yang baru-baru ini terjadi di Indonesia dan beberapa negara lainnya membuat banyak orang heboh dan antusias. Momen itu jatuh pada hari Rabu, 31 Januari lalu. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyebutkan bahwa gerhana bulan total ini sebagai peristiwa alam yang unik dan menarik. Untuk itu, sangat disayangkan jika dilewatkan. Dibalik fenomena alam ini, terungkap fakta-fakta menarik seputar gerhana bulan tersebut. Apa sajakah itu? Selamat datang di channelterbaik.com dan kali ini kita akan membahas tentang 5 Fakta Seputar Gerhana Bulan 31 Januari 2018.

1. Jarak Bulan Dekat dengan Bumi
Gerhana bulan total yang berlangsung pada 31 Januari 2018 lalu menguak fakta bahawa, peristiwa tersebut cukup langka dikarena gerhana terjadi saat Bulan berada dalam konfigurasi supermoon dan bluemoon. Bluemoon adalah bulan purnama yang terjadi dua kali dalam satu bulan kalender. Fenomena supermoon terjadi ketika saat purnama berada dalam jarak terdekatnya dengan bumi sehingga ukuran bulan ini menjadi 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang daripada saat biasanya.

2. Tiga Fenomena Alam Sekaligus
Gerhana bulan kali ini tidak hanya sekedar gerhana bulan biasa saja. Sebab pada saat itu ketiga fenomena terjadi secara bersamaan, yaitu bluemoon, supermoon, dan gerhana bulan. Bahkan, peristiwa itu disebut cukup langka dan jarang terjadi. Hal ini terakhir terjadi pada 31 Maret 1866 atau 152 tahun yang lalu. Dan kemungkinan akan terjadi 152 tahun lagi yang akan datang.

3. Bumi Menutupi Bulan
Gerhana bulan terjadi ketika saat bulan purnama bumi menutupi bulan, sehingga bulan tertutupi oleh bayangan bumi. Orbit bulan mengelilingi bumi berbentuk elips sehingga jarak bumi dengan bulan selalu berubah. Saat bulan berada di titik terdekat (perigee) dengan bumi bertepatan dengan bulan purnama terjadilah supermoon. Fenomena ini diawali dengan gerhana sebagian, diikuti gerhana bulan total, lalu gerhana parsial lagi, dan kemudian bulan sepenuhnya terlepas dari bayangan bumi.

4. Bisa Diamati Belahan Dunia
Tidak seperti gerhana Matahari yang hanya bisa diamati di daerah yang sangat terbatas, gerhana bulan ini bisa diamati oleh sebagian besar permukaan bumi yang mengalami malam, yaitu dari daerah Amerika Utara, Samudra Pasifik, Siberia Timur, dan Asia. Namun begitu, gerhana ini tidak akan kelihatan dari sebagian besar Amerika Selatan dan Afrika.

5. Berlangsung Selama Empat Jam
Proses gerhana Bulan ini terbagi menjadi beberapa tahap, yaitu tahap gerhana parsial, gerhana total, dan gerhana parsial lagi. Proses gerhana berlangsung sekitar empat jam. Untuk para pengamat di daerah Indonesia tahap-tahap gerhana  yaitu mudal dari Awal gerhana parsial terjadi pada 18.48 WIB, Awal gerhana total terjadi pada 19.52 WIB, Puncak gerhana terjadi pada 20.30 WIB, Akhir totalitas terjadi pada 21.08 WIB, dan Akhir gerhana terjadi pada parsial 22.11 WIB.

Demikianlah liputan tentang 5 Fakta Seputar Gerhana Bulan 31 Januari 2018.
Bagaimana menurut anda? silahkan tinggalkan komentar di bawah.
Terima kasih telah membaca dan sampai jumpa lagi.

TAG