6 RITUAL BUDAYA TEREKSTRIM UNTUK WANITA DI DUNIA

Kamus mendefinisikan kata "ritual" sebagai upacara keagamaan atau khidmat yang terdiri dari serangkaian tindakan yang dilakukan sesuai perintah yang ditentukan. Istilah tersebut mungkin terdengar bagus., tapi jika kalian melihat beberapa ritual budaya untuk wanita yang masih dipraktekkan di seluruh dunia di jaman modern ini, kalian pasti akan terkejut nih gengs. Mulai dari praktik ritual yang aneh, tak wajar, hingga bahkan menyiksa, aduh aduhhh... Penasaran kan ritual apa sajakah itu? Nah, kali ini channelterbaik.com akan membahas 6 ritual budaya terekstrem untuk wanita di dunia

Ritual Menangis Sebelum Menikah  
Ritual ini dipraktikkan oleh masyarakat Tujia di Provinsi Sichuan, Tiongkok. Calon pengantin perempuan diharapkan menangis pada saat pesta pernikahannya berlangsung. Para orang tua percaya bahwa tetangga akan memandang rendah pengantin dan menertawakannya, jika ia tidak melakukan ini. Bahkan, ada kasus di mana pengantin perempuan dipukuli oleh ibunya karena tidak menangis pada upacara pernikahannya. Yang lebih mengejutkan lagi, Di Provinsi Sichuan barat, adat itu disebut "Zuo Tang (Duduk di Aula dimana, pengantin wanita mulai menangis sebulan sebelum hari pernikahan. Menangis di pesta pernikahan adalah cara yang dilakukan oleh para wanita di sana untuk menunjukkan kebahagiaan pernikahan mereka melalui kata-kata yang sangat menyedihkan. Namun, dalam perjodohan di masa lalu Tiongkok, terdapat juga banyak pengantin perempuan yang menangisi perkawinan mereka karena tidak puas dengan pasangan, atau karena dijodohkan dengan paksa. Wah wah ini mah namanya nyiksa perasaan calon pengantin ya!

Ritual Penculikan Pengantin
Penculikan pengantin, adalah praktik di mana seorang pria menculik [1] wanita yang ingin ia nikahi. Penculikan pengantin telah dipraktekkan di seluruh dunia seperti di negara-negara di Asia Tengah,& Tenggara, sebagian wilayah Afrika, Meksiko, dan juga di Romani Eropa. Di sebagian besar negara, ritual aneh ini dianggap sebagai kejahatan seks dan bukan bentuk pernikahan yang sah. Namun ada juga yang melakukan ritual ini dalam konteks pernikahan paksa dan perjodohan. Tak hanya itu saja, ritual ini  juga dilakukan oleh pasangan yang ingin kawin lari, di mana pasangan melarikan diri bersama dan mencari persetujuan dari orang tua mereka nantinya. Walaupun dianggap meresahkan, beberapa komunitas saat ini tetap mempertahankan ritual penculikan pengantin sebagai bagian dari tradisi pernikahan di wilayah mereka. 

Ritual Tatoo Wajah dan Tubuh
Beberapa wanita Berber di Chaouia pegunungan Aures, Algeria, dulunya memiliki standard kecantikan yang dinilai dari banyaknya tato di tubuh dan wajah mereka. Para gadis yang mentato wajah dan tubuhnya di anggap lebih menarik daripada para gadis yang membiarkan kulit mereka bersih. Dengan budaya tersebut, akhirnya membuat beberapa ibu dari para gadis disana memaksa anak-anak mereka untuk ditato tubuhnya. Bentuk dan simbol yang mereka gunakan dalam mentato memiliki nilai estetika dan arti sendiri. Komunitas Berber di Aljazair timur juga percaya bahwa tato dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit dan infertilitas. Namun kini para wanita lansia bertato malah menyesali keputusan mereka untuk mencorat coret tubuh dan wajah mereka. Sebagian dari mereka yang beragama muslim menyesalkan perbuatan dan pemaksaan yang dilakukan oleh orang tua mereka karena mereka tahu bahwa dalam islam tato hukumnya haram. Tak sedikit dari mereka yang berkata bahwa dulunya mereka tak berani dan tak bisa menolak untuk mengikuti ritual tato ini.  Beberapa dari mereka mencoba menebus dosa-dosanya dengan cara menyumbangkan perhiasan dan barang-barang berharga mereka untuk mendapatkan ampunan dari Tuhan.

Ritual Leblouh
Di Mauritania, Maroko gadis-gadis muda secara brutal dipaksa mengkonsumsi makanan hingga 16.000 kalori per hari untuk mempersiapkan mereka untuk menikah. Ritual yang jahat ini disebut dengan leblouh. Di Mauritiana, istri yang gemuk dan berbadan besar dianggap "menandakan keberuntungan dan kemakmuran" dalam sebuah pernikahan. Untuk memenuhinya, perempuan Mauritian sering dipaksa makan 16.000 kalori diet yang sangat tidak sehat setiap hari untuk menjadi lebih gemuk untuk pernikahan mereka. Mereka di paksa untuk memakan millet sejenis serealia sebanyak 2kg yang dicampur dengan 2 cangkir butter dan 20 liter susu unta. Jika mereka menolak lidah mereka akan dijepit menggunakan stik penjepit. Ritual leblouh akan dibilang sukses jika para korbannya yang menjadi gemuk dengan berat badan yang besar.  Kejam ya guys

Ritual Setrika Payudara
Wah kalau yang satu ini sudah sangat kelewat batas kemanusiaan ya gengs. setrika payudara, juga dikenal sebagai perataan payudara, [1] adalah ketukan dan pemijatan pada payudara gadis puber, menggunakan benda keras atau yang dipanaskan. Ritual ini bertujuan untuk mencoba membuat payudara berhenti berkembang atau menghilang. Ironisnya hal gila ini kebanyakn dilakukan oleh ibu gadis itu sendiri. Para ibu berdalih bahwa mereka melindungi anak-anak mereka dari pelecehan seksual atau pemerkosaan dan untuk mencegah kehamilan diluar nikah yang akan menodai nama keluarga. Ritual gila ini sebagian besar dilakukan di bagian Kamerun Afrika. Dan banyaknya dampak buruk akibat praktik ini yang melibatkan dampajk kesehatan fisik dan pskologis membuat munculnya kontra dari orang-orang penting .Seorang Anggota Parliament Inggris Jake Berry, memutuskan untuk membawa issue ini ke meja parlemen untuk di bahas. Berry menyampaikan bahwa ritual ini tidakberperikemanusiaan dan harus di canangkan undang-undang pelarangan terhadap nya.  

Ritual Sunat Perempuan 
Ritual yang satu ini bisa dibilang sangatlah ekstrem guys. Di Uganda, perempuan yang berasal dari suku Sabiny dipaksa untuk menghapus sebagian atau seluruh klitoris mereka. Tradisi tersebut menjadi simbol pencapaian kewanitaan dan dilakukan kepada para gadis hingga usia maksimal mencapi 15 tahun. Tentu saja praktek ini menjadi proses berbahaya yang dapat menyebabkan kematian oleh infeksi dan komplikasi seksual.  Tetapi perempuan di sana percaya bahwa hal ini adalah cara penting untuk menunjukkan kesetiaan mereka kepada laki-laki atau pasangannya. Tak ayal ritual yang menyiksa ini memicu kecaman internasional. Para aktivis HAM pun juga ikut mencela ritual yang telah dipraktekan di Uganda dan beberapa komunitas Asia dan Afrika ini. Hal tersebutlah yang akhirnya membuat Parlemen pemerintah Uganda mengeluarkan undang-undang pelarangan sunat perempuan di negaranya. Pelanggar dari undang-undang ini akan dihukum selama 10 tahun penjara. Tetapi jika si korban sampai meninggal akibat praktik tersebut, maka pelakunya akan mendapat sanksi penjara seumur hidup. Ih ngeri yah.

nah, itu 6 ritual budaya terekstrem untuk wanita di dunia. Terima kasih telah membaca dan sampai jumpa lagi.
TAG