7 Atlet Indonesia Yang Diremehkan Tapi kemudian Juara Dunia


Halo guys, ketemu lagi dengan channelterbaik.com. Di kancah Internasional, Indonesia bisa di bilang bukan negara dengan banyak prestasi olahraga yang mentereng  yang bisa di sejajarkan dengan amerika maupun China. Tapi, meskipun begitu ternyata banyak juga atlet-atlet indonesia yang menorehkan tinta emas dan mengejutkan dunia dengan prestasinya. Seperti beberapa nama berikut, yang dulunya dikenal bukan siapa-siapa bahkan terkesan dipandang sebelah mata namun tiba-tiba mengejutkan semua orang karena berhasil menjadi jawara Kelas Dunia. Siapa Saja ya mereka? Nah, berikut 7 atlet indonesia yang awalnya di remehkan tapi kemudian juara dunia.
Lalu Mohammad Zohri
Beberapa minggu ini publik dikejutkan dengan kemunculan seorang atlet lari indonesia yang bernama Lalu Muhammad Zohri yang berhasil juara dunia lari 100 meter level U20 kejuaran atletik dunia di Finlandia. Lalu Muhammad Zohri kontak menjadi perbincangan netizen tanah air setelah awalnya tak diunggulkan tiba-tiba mejadi seorang juara dunia.  Zohri yang bukan siapa-siapa berhasil memenangkan kejuaran lari tersebut setelah berhasil mengalahkan negera unggulan amerika dengan waktu 10,19 detik. Zohri sama sekali tidak memiliki suporter di tribun, bahkan sama sekali tidak nampak satupun bendera indonesia disana, hal ini bukanlah hal aneh karena memang tidak ada yang memprediksi zohri akan berhasil menjadi yang tercepat. Bahkan benderapun harus meminjam dan membalik bendera milik suporter polandia. Namun kini publik dunia mulai memperhitungkan Indonesia di setiap kejuaran lari dengan munculnya lalu muhammad zohri.

Ryo Haryanto
Tidak ada yang mengenal nama ryo haryanto saat kejuaran GP 3 di istanbul Turki pada tahun 2010 lalu. Ryo haryanto yang saat itu masih berumur 17 tahun dianggap debutan dan tidak ada yang menganggapnya sebagai pembalap yang mumpuni. Namun fakta berbicara lain, Rio Haryanto berhasil meraih Podium pertama bersama tim Manor Racing. Saking tidak masuknya Rio kedalam unggulan Juara, panitia bahkan tidak menyiapkan Bendera Merah Putih dan Lagu Indonesia Raya saat Rio naik podium. Sejak Saat Itu karir rio melejit bahkan sempat berlaga di seri kejuaraan balap tertinggi yaitu F1 dan ikut membawa nama Indonesia di Kejuaraan tersebut.

Aries Susanti Rahayu
Siapa yang menyangka bahwa seorang wanita berjilbab menekuni salah satu cabang olahraga ekstrim yaitu panjat tebing. Ya Aries susanti Rahayu adalah seorang atlet panjat tebing asal grobogan jawa tengah. Tidak ada yang menyangka aries susanti rahayu akan mengharumkan nama indonesia dengan berhasil meraih  emas di IFSC World Cup 2018 untuk kategori wanita. Aries susanti rahayu menjadi yang tercepat setelah berhasil mengalahkan Elena Timofeeva asal rusia dengan waktu 7,51 detik. Tidak ada yang menyangka Aries susanti rahayu akan memenangkan kejuaraan mengingat Rusia adalah salah satu kandidat juara panjat tebing. Bukan Hanya disitu saja, Aries susanti nyaris memecahkan rekor dunia yang dipegang oleh Iulina Kaplina dengan waktu 7,46 detik. Kini Aries Susanti Rahayu mendapatkan julukan Spiderwoman Indonesia.

Daud Yordan
Daud Chino Yordan adalah seorang petinju kelahiran ketapang kalimantan barat.  Tidak ada yang mengenal maupun menjagokan Daud yordan saat awal menjalani laga tinju di amerika pada tahun 2008 melawan antonio meza. Yordan mulai mengejutkan dunia setelah berhasil mengalahkan antonio mezza dan berhasil menjadi orang indonesia pertama yang berhasil memenangkan tinju di amerika, sesuatu yang bahkan tidak bisa di capai oleh petinju legendaris ellyas pical. Sejak saat itu nama Daud Yordan melejit dengan puncaknya berhasil memukul KO Frankie Archuleta asal amerika dan berhasil meraih gelar juara IBO kelas ligthweight pada tahun 2011. Tak Hanya disitu saja daud yordan juga menjadi juara IBO kelas Feather weight setelah mengalahkan petinju asal Philipina Lorenzo Villanueva setelah menang TKO pada ronde 2 tahun 2012. Daud yordan pun disejajarkan dengan petinju dunia lainnya setelah digaet oleh promotor kelas dunia Golden Boy Promotion yang tak lain milik petinju legendaris Oscar Dela Hoya. 

Chris John
Jika menyebut salah satu nama petinju asal indonesia, hampir semua orang pasti akan menyebut nama chris John. Ya Chris John adalah petinju indonesia yang berhasil mengharumkan nama indonesia dengan koleksi gelar WBA kelas feather weight dan menjadi petinju terlama kedua di dunia yang mempertahankan gelar dunia tersebut selama 10 tahun. Di awal karirnya, chris john di anggap sebelah mata karena namanya yang belum populer. Pada tahun 1998, chris john di pertemukan dengan Muhammad alfaridzi yang merupakan salah satu petinju idola di masa itu. Chris John sempat ditertawakan penonton sebab baru di awal ronde pertama dirinya sudah di pukul jatuh sebanyak 2 kali. Namun setelah itu, chris John menunjukan kemampuan yang sebenarnya setelah akhirnya berhasil membalikkan semua prediksi setelah Memukul KO Alfaridzi di Ronde 12. Setelah itu nama Chris John melejet dengan puncaknya pada tahun 2003, chris John berhasil meraih sabuk Juara dunia WBA kelas bulu setelah berhasil mengalahkan petinju asal kolombia Oscar Leon.

Kevin Gideon & Marcus Sanjaya
Siapa yang tak kenal dengan dua pasangan bulutangkis ini? Ya Kevin Gideon dan marcus sanjaya sukamulja adalah pemain idola badminton saat ini. Bertubuh kecil dan pendek, itulah yang terbesit dipikiran kita saat pertama kali melihat para pemain tepok bulu ini. Memang, untuk ukuran pemain badminton kelas dunia, postur tubuh mereka bisa dibilang di bawah rata-rata pemain badminton pro, bahkan pemain asing menyebut mereka monions. Pada awal karir mereka sebagai pemain badminton, mereka pernah dicoret dari pelatnas karena postur mereka yang terlalu pendek. Namun mereka berhasil membalikkan prediksi semua orang, yaa, kedua pasangan ini berhasil memenangi hampir semua kejuaraan dunia dan berhasil meraih peringkat 1 dunia kategori pasangan ganda pria. Kevin Gideon dan mercus sanjaya yang terkenal tengil di lapangan ini, berhasil menyapu hampir semua kejuaraan badminton BWF world tour dan BWF Super Series sepanjang tahun 2016 s/d 2018 termasuk All England tahun 2017.
TAG